Sabtu, 15 Oktober 2011

Mr. and Mrs. Cupid •oneshoot•


From : Song Kyuchi
Riyoung-ah ….
To : Song Kyuchi
“Mwo?
From : Song Kyuchi
Mana ??
To : Song Kyuchi
Mana apa?
From : Song Kyuchi
Kau masih di Taiwan kan?
To : Song Kyuchi
Ne, memangnya kenapa?
From : Song Kyuchi
Haisssh (–__–)’ babo~ heran deh, kenapa Donghae oppa mau dengan yeoja bodoh sepertimu ._.v 
To : Song Kyuchi
Ya !!!! Song Kyuchi! Neo ….! Sayang aku bukan sedang di Korea, kalau tidak akan kulempar rumahmu dengan granat!
From : Song Kyuchi
Heheheee … Peace~ gadis cantik cinta damai, arachi ?! Habisnya .. kau kan pernah janji kalau kau akan mengenalkanku pada Mochi oppa
To : Song Kyuchi
“ (¬_¬) kapan? Aku tidak ingat pernah bicara seperti itu padamu
From : Song Kyuchi
Achh, kau menyebalkan! :3 Minggu lalu kau bicara seperti itu~ ayolahhh, jangan pura-pura lupa, Choi Riyoung ㅠㅠ 
To : Song Kyuchi
Aku bukannya pura-pura lupa. Setahuku, waktu itu aku hanya bicara kalau ada waktu luang, kau bisa bertemu dengan member Super Junior M
From : Song Kyuchi
Ya tapi kan itu intinya~ kalau sudah bertemu, kau pasti akan mengenalkanku pada mereka termasuk Mochiku kan?‾⌣‾ 
To : Song Kyuchi
Yaaaa~ salah translate! Siapa bilang aku akan mengenalkanmu? Aku kan bilang, KAU BISA BERTEMU DENGAN MEMBER SUPER JUNIOR M …. Dan kau sudah bertemu, kan?
From : Song Kyuchi
Mana? Belum -_-
To : Song Kyuchi
Ya !! Song Kyuchi! LEE DONGHAE KU ITU MEMBER SUPER JUNIOR M !! Bukankah kau sudah bertemu dengannya ?? Impas sudah janjiku!
-
Aku memijat kepalaku yang bertambah pening karena rengekan ajaib salah satu sahabatku, Song Kyuchi. Jujur ya, kalau disuruh memilih, aku lebih suka mendengar rengekan manjanya Donghae daripada harus mendengar rengekan-rengekan dari Kyuchi, Hyesan, ataupun kedua adik kembarku. Setelah mengirim sms tadi, Kyuchi langsung meneleponku. Ugh! Dia tidak sadar apa kalau aku sedang demam begini ?! :3 Lagipula, sebegitu tergila-gilanya dia dengan pangeran dari Canada itu.
Yoboseyo, apalagi?”, tanyaku malas saat menjawab telepon yang entah dari siapa, dan kupikir itu dari Kyuchi.
Apalagi? Seingatku, aku baru menelponmu satu kali ini~”, oh, suaranya Donghae :D
Oh, kau~ aku kira Kyuchi. Waeyo?
Aku ada didepan hotelmu, buka pintunya. Kubawakan makanan
Jamkamman …
Aku menyeret langkahku menuju pintu dan membukanya. Terlihatlah seorang namja yang tampan, memakai kacamata hitam, berambut pirang dan sedang tersenyum manis kearahku. Heh, kenapa aku jadi memujinya begini ??
“Sudah berapa lama kau senyum seperti itu? Masuk”, ucapku.
Dia pun masuk, sedangkan aku kembali merebahkan tubuhku yang kurang sehat ini diatas kasur.
“Kau belum makan kan?”, tanyanya. “Sudah”, jawabku singkat sambil meletakkan kompresan diatas dahiku.
“Makan apa? Kalau minum obat?”, tanyanya lagi sambil melihat-lihat beberapa plastik obat yang kutaruh diatas meja. Mulai deh, cerewet ala ahjummanya keluar -,-
“Sudah, tadi pagi~ aigo, kau cerewet sekali seperti Eomma ku”, omelku sebal. “Aku kan cerewet begini supaya kau cepat sembuh …”, timpalnya tidak mau kalah. “Dimana-mana kalau mau sembuh, harusnya minum obat dan istirahat, bukannya mendengar ke-cerewetanmu!”, cetusku. “Terserah kau …. Emm, oia tadi aku sempat buka twitter dan ada mention dari Kyuchi, dia minta bertemu dengan member Super Junior M, itu sungguhan atau hanya bercanda?”, tanyanya.
Aigo, Song Kyuchi~ *slapped*
“Sudah, jangan dipedulikan. Dia itu fangirl gila~”, celetukku sembari mengganti-ganti channel tv. Kenapa sih tidak acara yang bagus?
“Oh, jadi benar? Kalau dia memang ingin bertemu, beberapa member Super Junior M ada yang tidak terlalu sibuk kok~”, ucapnya. Aku melirik kearahnya, “Dia itu tergila-gila dengan Henry gege”. “Ya sudah, nanti akan kubicarakan dengan yang lain, Henry juga pasti tidak akan keberatan bertemu dengannya”, sahutnya sambil membuka bungkus makanan yang tadi dia bawa.
“Sahabatmu saja tergila-gila dengan Super Junior, tapi kenapa kau tidak ya?”, tanya Donghae memancingku. Bersamaan dengan itu, acara tv memutarkan perform B2ST dengan lagu Fiction.
“OH MY GOD !!!!! LEE KIKWANG SO DAMN HOTTT …… !!!!!!!!!”, teriakku antusias.
Tiba-tiba sepasang tangan yang kekar, merebut remote tv yang kupegang dan mematikan tvnya. Ah sial, kau Lee Donghae! Aku kan sedang menonton perform suami keduaku.
“Kikwang lagi~”, gerutunya sambil cemberut. Dasar, ikan cengeng dan jelek~
Aku tidak mempedulikan gerutuannya, dan lebih memilih memakan makanan yang sudah disiapkannya, “Kau membeli ini semua ya? Kenapa tidak membuatnya sendiri?”. “Aku kan buru-buru, selesai syuting baru langsung kesini, mana sempat membuat? Lagipula aku tidak bisa membuatnya”, ucapnya.
“Kalau aku keracunan, bagaimana?”, tanyaku asal. Kulihat dia tersenyum manis, “Aku akan memakan makanan yang beracun itu supaya kita mati bersama-sama, sayang~”.
Seketika, aku langsung muntah -,-’
****
Aku akan ke Taiwan~”, ucap Kyuchi ketika meneleponku.
Mworago? Taiwan? Sendiri?”, tanyaku kaget
Aha! Aku mau datang ke fanmeet Super Junior M
Uh, niat sekali kau~
Keurom~ Riyoung-ah, nanti kau sms aku alamat hotelmu ya, aku ingin sehotel denganmu
Deee~
Okeeey! Gomawo, naui saranghaneun chingu~ aku take off ya, muachh!
Aigo~
Aku langsung menutup teleponnya, dan bersamaan dengan itu, Donghae sms.
From : Lovely Fishy ♡
Jagiya, kau tahu? Ternyata Henry suka membaca semua mention yang pernah dikirimkan Kyuchi lewat twitter loh, dan dia penasaran dengan sahabatmu itu ...”
Aku mendesah sebal. Oke, bukan karena isi smsnya, tapi karena, kontak namanya kenapa berubah seperti ini ??? Aku tidak pernah merasa menggantinya ya! Ah, pasti waktu tadi siang si ikan cengeng itu yang menggantinya sendiri.
Kuganti lagi kontak namanya, lalu baru kubalas smsnya.
To : Little Fishy
Heh, jangan suka mengganti kontak namamu di ponselku ya (¬_¬) Henry gege penasaran dengan Kyuchi? And then ….?
From : Little Fishy
ㅋㅋㅋ ! Kan namanya juga orang pacaran, jadi harus ada kata-kata ‘lovely’nya dong~ ya, maksudku, kita pertemukan saja mereka. Habis ya, yang kulihat kalau Henry sedang online twitter, dia selalu tersenyum-senyum sendiri membaca mention dari username KYUCHIMOCHI lalu, saat kuberitahu kalau itu adalah sahabatmu, dia langsung antusias ingin bertemu~ ㅎㅎ 
To : Little Fishy
Smsmu terlalu panjang, aku malas bacanya -_- ya sudah, kemungkinan, besok pagi Kyuchi sampai di Taiwan, katanya dia mau datang ke fanmeet kalian
From : Little Fishy
Arasseo~ datang ke fanmeet? Berarti, kau juga datang?
To : Little Fishy
Andwae, nan bappa …
From : Little Fishy
“ *sigh* selalu saja seperti itu~ keuraeyo, sebaiknya kau istirahat. Sudah minum obat belum? Masih demam?
To : Little Fishy
Ne, sudah~ kau juga tidur sana, baru pulang syuting kan? Jangan keluyuran lagi atau telepon-teleponan dengan Yoona ….
From : Little Fishy
Aniyooooo~ +_+’ aku juga mau tidur~
To : Little Fishy
Arayoooooo~ +_+’ good night, have a nice dream~
From : Little Fishy
“ ˆ⌣ˆ‎‎​‎​ good night too, sweety~ love you
Senyumku mengembang ketika membaca sms terakhir darinya. Sudah ah, tidak usah dibalas.
****
Keadaanku sudah lebih baik sekarang, hanya saja masih sedikit terasa lemas, but I’m fine~ Sekarang aku sedang menunggu si number one Henry Lau’s crazy fangirl itu di bandara Taoyuan. Argh, kenapa lama sekali?
Dari kejauhan kulihat seorang yeoja yang memakai t-shirt pink dilapisi cardigan putihnya dan bawahannya memakai jeans berwarna senada. Tak lupa kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya. Well, nice airport fashion~
“Choi Riyoung ….. !!”, teriaknya sambil melambai-lambai kearahku dengan senyum yang merekah. Astaga, aku harus pura-pura tidak mengenalnya! :p
Kubalikkan badanku sambil menyembunyikan wajahku dengan scaf yang kukenakan. Tapi sepertinya Kyuchi berlali dan menarik lenganku, “Ya! Kau mau kemana? Ini aku~”.
“Aku akan berpura-pura tidak mengenalmu kalau kau terus bersikap seperti tadi”, ucapku pelan. Tapi anak ini hanya tersenyum sumringah, lalu dia memelukku erat.
“Aku sangat senaaaaaang! Akhirnya aku sampai di Taiwan juga! Hahahahaaa …. Henry Lau baobei, I’m cominggggg”, ucapnya dengan nada suara yang lumayan, ehem .. tinggi. Aku pun sengaja berjalan duluan dan meninggalkannya dibelakang. Oh Tuhan, dosa apa aku sampai punya dua sahabat yang seperti itu tingkahnya -.-’
“Riyoung-ah, jamkamman ….! Nae baegopa~”, keluhnya saat kami berdua sudah naik taksi. Aku melirik kearahnya, “Mau makan dumpling?”. “Dumpling? Apa itu?”, tanyanya polos. Errrr …. Bocah ini~
-
Setelah selesai makan siang, aku dan Kyuchi segera kembali ke hotel. Awalnya dia meminta ke dorm Super Junior M, tapi karena melihatku yang sudah pucat, tidak jadi~ ㅋㅋㅋ
“Kau tidak lelah, apa?”, tanyaku ketika melihat Kyuchi mulai membuka laptopnya untuk online, pasti untuk mention si Mochi.
Dia menggeleng sambil serius mengetik sesuatu. Laporan pada Henry kalau dia sudah di Taiwan? Huh -.-’
“Aku tiduran sebentar ya, kepalaku sedikit pusing”, keluhku sambil mengambil posisi diatas kasur. Baru saja ingin memejamkan mata, tiba-tiba ponselku bergetar. Benar saja, sms dari Donghae.
From : Little Fishy
Kyuchi sudah sampai di Taiwan?
Aku mendengus sebal membaca sms darinya. Oh, jadi sekarang dia hanya menanyakan Kyuchi dibanding aku? Tidak tahu apa kalau kekasihnya ini sedang tidak enak badan ?!
To : Little Fishy
Sudah
From : Little Fishy
Nanti malam kami kesana ya
Mwo? Kami dia bilang? Dia dan siapa?
To : Little Fishy
Uri? Kau dan siapa? Yoona?
From : Little Fishy
Haisssh~ aniyo~ aku dan Henry. Dia penasaran dengan Kyuchi. Kurasa semua kata-kata romantis yang kuajari padanya, berhasil membuat Henry jatuh hati
To : Little Fishy
Mwoya ?? Jatuh hati? Bagaimana bisa? Andwae~ kau dan Henry oppa tidak boleh kesini!
From : Little Fishy
Aish, wae? Aku kan juga mau melihat keadaanmu, bukankah kau sedang tidak enak badan?
To : Little Fishy
Kalau kau mau kesini, cukup kau saja. Jangan bawa-bawa si pipi mochi itu
From : Little Fishy
Memangnya kenapa? Henry seharian ini membuntutiku terus kemana aku pergi
To : Little Fishy
Pokoknya tidak boleh !! Kalau tidak, selama di Taiwan, kau tidak akan bertemu denganku!
****
Hari ini aku dan Kyuchi bersiap berangkat ke acar fanmeet Super Junior M. Awalnya aku tidak mau karena selain aku tidak suka melihat namjachinguku bersikap genit dengan para penggemarnya, badanku juga masih sedikit lemas. Tapi karena Kyuchi mengeluarkan jurus puppy eyesnya yang menggelikan itu, yahh … mau tidak mau aku harus menurutinya.
Dengan segala perlengkapan ke-ELF-annya, Kyuchi terlihat sangat bersemangat. Sedangkan aku? Lightstick saja tidak punya, apalagi sampai cd album Super Junior M yang nantinya akan di tandatangani oleh semua member. Ya sudahlah, aku tidak begitu peduli.
Sesampainya disana, ternyata pintu gerbang sudah dibuka dan kami langsung masuk ke ruangan yang akan dijadikan tempat fanmeet. Aku tahu kalau sedaritadi Donghae meneleponku, tapi sengaja kuabaikan.
Dan kupikir, Kyuchi akan merengek-rengek padaku untuk ke backstage, tapi ternyata tidak. Dia terlihat cukup nyaman hanya dengan duduk dibangku penonton dan menatap pangeran Canada-nya itu dari jarak tidak terlalu dekat seperti ini.
Ketujuh member Super Junior M pun satu persatu muncul. Ah, jinjja~ kalau begini, aku jadi rindu Hangeng gege. Bisa kulihat sahabatku yang satu ini membelalakkan kedua matanya begitu melihat pujaan hatinya muncul. Dia memang tidak bersikap seperti fangirl lain yang teriak-teriak kalau melihat idolanya, well~ menurutku dia satu-satunya fangirl yang agak aneh ._. Ekspresinya ketika melihat idolanya seperti itu ?! *sigh*
Ketika Henry bicara dan tersenyum, Kyuchi tersenyum lebar dan sempat mengguncang-guncang tubuhku. Argh~ jika saja Henry bicara selama setengah jam lagi, aku yakin tubuhku sudah rontok semua -_-’
“Ya! Kekasihmu hari ini tampan juga, memakai kacamata lagi~”, pujinya sambil melirikku. Huh, tampan ?!
“Tampan apanya? Seperti orang buta seperti kau bilang tampan. Sudahlah, jangan lirik-lirik ke yang lain, perhatikan saja pangeran Henry mu itu~”, cetusku.
Setengah jam berlalu dan benar saja acara fanmeet seperti ini membosankan. Mereka terlalu banyak melakukan fanservice. Well, cemburu sih tidak, hanya saja … aku mengantuk lama-lama. Z_Z’
Dan akhirnya tibalah pada session penandatanganan cd album. Setelah ini selesai kan? Fiuh, finally~
“Aku tunggu disini ya”, ucapku pada Kyuchi yang bersiap akan mengantri. Dia mengangguk dan masuk kedalam antrian.
Aku pun sedikit menjauh dari barisan panjang itu. Ya ampun, seperti antri sembako O.o’ tapi, kalian tahu apa yang terjadi ?! Tiba-tiba saja ada seorang security yang menghampiriku dan mendorongku masuk kedalam antrian.
“Kalau mau mengantri, jangan disini! Kau bisa membuat antrian baru dan membuat ruangan ini jadi penuh. Antriannya disana”, katanya sambil mendorongku tubuhku kedalam antrian. Aisssh, apa-apaan ini ?!
“Ya! Shireo! Aku bukan mau mengantri!”, tolakku dan berusaha keluar dari barisan. “Lalu kalau bukan mau mengantri dan meminta tandatangan, kau mau apa? Mau menyelinap ke backstage, heh? Jangan harap ahgassi”, kata security itu dan membuatku dilirik sinis oleh para ELF yang sedang mengantri itu. Pasti gara-gara security sial ini menyebut kalau aku ingin menyelinap ke backstage! Ya !! Memangnya aku ini apa ?!
Dengan sangat terpaksa, aku kembali masuk kedalam barisan. Aku tidak mau mati konyol dikeroyok mereka, ah. Kyuchi sudah jauh pula barisannya ㅠ.ㅠ apa yang harus kulakukan?
Barisanku pun semakin lama semakin mendekati para member. Astaga, dan setelah ini aku ?! Kulihat kearah Kyuchi, aigo! Dia malah saling melempar senyum dengan Henry. Omona! Jangan bilang kalau mereka sudah saling berkenalan! Kyaaaa, andwae !!
“Silehamnida, ahgassi~ silahkan maju ..”, sapa sebuah suara. Ya Tuhan, jangan bilang kalau suara ini .. Benar saja si ikan cengeng itu sedang tersenyum genit kearahku. Hah ?! Kok dia?
-
“Riyoung-ya, ternyata kau sudah jadi ELF ya? Kyuchi-ah, kau berhasil juga ya!”, ucap Hyukkie oppa sambil tersenyum menggodaku. Ingin sekali kujambak rambutnya. Iseng!
“Sudahlah, kuceritakan beratus kali kejadian yang sebenarnya juga kalian tidak akan percaya”, umpatku. Semua yang ada diruangan ini, termasuk namja disebelahku hanya tersenyum-senyum penuh maksud. Eits, sepertinya kurang satu member deh.
Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah serang namja berkulit putih, berambut coklat gelap, berpipi agak chubby dan bermata sipit. Dia agak terkejut melihatku dan Kyuchi, tapi sedetik kemudian dia tersenyum sambil membungkuk. Aish, kenapa akhirnya dia dan Kyuchi bisa bertemu sih ?!
“Annyeong! Eh, Riyoung-ya, kau tumben datang ke acaranya Super Junior. Disini bintang tamunya bukan Lee Kikwang loh”, katanya sehingga membuat kepalanya terkena lemparan boneka pemberian fans oleh Donghae. “Appo, hyung~”, ucap namja China itu sambil senyum-senyum. Yaaaa, Henry Lau~ aku tahu tatapan matamu kearah siapa.
Ku ikuti arah tatapan matanya yang kearah Kyuchi. Sahabatku itu juga hanya tersipu malu. Haisssh! “Ya~ Henry gege, kau lihat apa?”, tegurku. Dia menggeleng, “Riyoung-ah, Kyuchi ssi temanmu ya?”. Aku mengangguk. “Ya! Henry-ah, tanyakan sendiri dong dengan Kyuchi nya langsung. Untuk apa bertanya ke Riyoung? Percuma, tidak akan dijawab”, timpal Kyuhyun. Apa maksudnya itu ?!
Henry lagi-lagi tersenyum salah tingkah. “Kau sudah makan?”, tanya Donghae tiba-tiba. Aku mengangguk sambil mengawasi Henry dan Kyuchi, apalagi sekarang namja sipit itu sudah mulai duduk disebelah Kyuchi, dan mereka …. berkenalan secara resmi. Omg~
“Ya! Tuan Lau, jangan genit-genit dengan sahabatku, dia tidak suka namja playboy”, celetukku. “Siapa yang genit? Dan sejak kapan aku jadi namja playboy seperti Hae hyung? Ups!”, sahutnya sambile melirik jahil kearahku dan Donghae. “Kok bawa-bawa namaku ?!”, protes Donghae. Aku pun melirik sinis kearahnya, “Tidak usah protes, yang dia katakan itu benar”.
Aku pun sengaja mengabaikan Donghae dan berusaha membuka telingaku lebar-lebar untuk menguping pembicaraan mereka.
Kira-kira seperti ini yang mereka bicarakan :
{HR : Henry & KC : Kyuchi}
HR : “Jadi kau ELF juga ya?”
KC : *mengangguk* “De, oppa~”
HR : “Sudah berapa lama?”
KC : “Baru sekitar 2tahun ini”
HR : “Lumayan lama juga ya. Emmm, kau kapan sampai di Taiwan?”
KC : “Baru kemarin siang. Tadinya aku dan Riyoung mau main ke dormnya oppadeul, tapi karena Riyoung tidak enak badan, tidak jadi deh”
HR : “Oh, begitu~ oia, aku ….. selalu suka dengan kata-kata yang kau kirimkan lewat mention di twitter”
KC : *terkejut* “O-oppa tahu soal itu? Oppa membacanya?”
HR : *mengangguk* “Keurom! Aku selalu membaca semua mention yang masuk. Itu juga kalau bahasanya masih bisa kupahami. Dan dari sekian banyak mention yang masuk, aku selalu tertarik dengan mention dari username ‘kyuchimochi’ ”
KC : *tertawa pelan* “Aduh, terdengar memalukan~ pasti mentionku mengganggumu ya, oppa? Ah, jeongmal mianhae”
HR : “Mianhae mwo? Kenapa minta maaf? Aku sama sekali tidak terganggu. Justru aku sangat senang. Kata-katamu menjadikan inspirasi untukku”
KC : “Jinjjayo? Aigo~”
HR : “Emm, Kyuchi-ya .. Can I get your number?”
KC : “Eh? For what, oppa?”
HR : “Untuk supaya bisa mendapatkan kata-kata indah darimu setiap hari dan secara langsung tentunya” *sambil menyodorkan ponsel*
KC : *tersenyum simpul* *mulai mengetik sesuatu di ponsel Henry*
HR : *tersenyum manis* “Gomawoyo~ aku save ya!”
Mataku semakin menyipit memperhatikan mereka berdua. Aigo, aigoooo~ semakin dekat saja mereka berdua. Aishhh, tidak boleh !! Aku tidak akan memperbolehkan sahabatku dekat dengan member Super Junior yang lain. Aku tidak mau sahabatku makan hati dengan segala skandal yang ada dan dibash oleh penggemar-penggemar yang fanatik. Sudah cukup aku yang merasakan semua, jangan sampa sahabatku juga ikut merasakannya. Hahh, andwaeeee! Kyuchi dan Henry tidak boleh dekat!
“Jagiya, waeyo?”, tanya Donghae sambil memperhatikanku heran. “Sudah kubilang berapa kali? Jagiya itu bukan namaku”, celetukku sambil terus mengawasi Kyuchi dan manusia mochi itu. “Heheee~ kau kenapa sih? Aku ada disini, kenapa sedaritadi kau memperhatikan Henry dan Kyuchi? Biarkan mereka have fun dengan dunia mereka”, ucap Donghae enteng. Hah ?! Mudah sekali namja ini bicara. Dunia mereka ?!
“Riyoung-ya, aku punya ide! Bagaimana kalau kita jodohkan mereka berdua saja? Mereka terlihat cocok”, bisik Donghae yang membuatku langsung melirik tajam kearahnya, “Jodohkan? Andwae, Donghae-ya !! Aku tidak akan membiarkan sahabatku dekat dengan membermu yang lain”. Kulihat kedua alis namja ini bertaut, “Hah? Wae? Bukankah itu malah bagus?”.
“Bagus kepalamu! Sudah cukup aku yang merasa sangat menderita berpacaran denganmu. Makan hati dengan semua gosip, skandal, dan tingkah genitmu itu, belum lagi aku harus siap jika nanti ada yang membashingku, dan aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika semua itu terjadi pada Kyuchi. Dia itu tipe yeoja yang penyabar dan pasrah, jika ada yang menjahatinya, dia hanya bisa diam lalu memaafkan perbuatannya. Bodoh kan ?!”, ujarku.
“Bodoh? Menurutku tidak. Justru yang seperti itulah sifat yeoja yang sewajarnya. Penyabar, lemah lembut dan penyabar …”, sebelum Donghae menyelesaikan kalimatnya, aku langsung mencubit keras lengan berototnya sehingga dia mengerang kesakitan. “Neomu appooooooooo ……..!”.
-
“Kau berkenalan dengan Henry?”, tanyaku pada Kyuchi begitu sampai di hotel. Dia mengangguk semangat sambil mengetik sesuatu di ponselnya. Hh, pastilah mereka sedang ber-smsan. Kulihat senyum manis terus menghiasi wajahnya. Well, memang sih selama beberapa bulan terakhir setelah Kyuchi putus dengan namjachingunya yang tukang selingkuh itu, baru hari inilah aku benar-benar melihat kembali senyum ceria khasnya, dan sulit kupungkiri kalau semua senyum itu karena seorang namja keturunan China-Canada yang bernama Henry Lau. Rasanya tidak tega menyuruhnya untuk tidak terlalu dekat dengan Henry. Aish, apa aku hanya terlalu paranoid?
“Dia orang yang sangat menyenangkan”, ucapnya, lagi-lagi dengan senyum yang tergaris dibibirnya. Aku hanya terdiam, “Kau sudah tahu sifatnya seperti apa?”. Dia terdiam, sejenak senyum manisnya menghilang, “Memangnya ada apa?”. Aku menggeleng, “Aniyo~ hanya saja, sebelum kau tahu sifat aslinya, sebaiknya jangan menjudgenya dulu sebagai namja yang menyenangkan … Jaljayo”, aku mulai menarik selimutku dan membalikkan badan untuk tidur. Ah, mianhae, Kyuchi-ya :(
****
“Oddiekayo?”, tanyaku begitu Kyuchi terlihat rapi dengan rok mini renda dan stockingnya. “Henry oppa mengajakku pergi. Kebetulan sampai sore ini dia tidak ada jadwal”, jawabnya. Aku terdiam. Mereka mau kencan? Haduh, eottohke ??
“Aku keluar dulu, Riyoung-ah … Kau tidak pergi kan?”, tanyanya. Aku menggeleng pelan dan kembali memfokuskan mataku ke layar tv, “Tapi mungkin nanti siang aku hanya akan mengantarkan makanan ke lokasi syutingnya Donghae. Kau hati-hati dijalan ya”. Dia pun mengecup pipiku singkat, “Aku pergi dulu yaaa! Wish me luck”
-
“Sudah jangan dipikirkan. Aku tahu Henry seperti apa. Dia tidak mungkin macam-macam pada Kyuchi. Apalagi sepertinya Henry benar-benar tertarik pada sahabatmu itu. Sejak semalam tidak henti-hentinya dia menceritakan tentang Kyuchi padaku dan Kyuhyun, lalu meminta beberapa saran untuk mendekatinya”, jelas Donghae sambil lahap memakan bekal makan siang yang kubeli direstoran karena tidak mungkin kan aku memasak. Aku menatap kearahnya, “Lalu kau berikan sarannya?”. Donghae mengangguk bangga, “Dan lihat saja ya, saranku pasti berhasil lagi!”. Percaya diri sekali dia. “Berhasil? Bukankah semua caramu itu sesat? Akan jadi apa sahabatku nanti ?!”, celetukku.
“Sudah, jangan khawatir, Riyoung-ah. Mereka sama-sama sudah dewasa, lagipula kita tidak bisa mencegah kan kalau mereka saling jatuh cinta?”, ucapnya.
Aku terdiam, ucapan namja ini ada benarnya juga. Tapi … aku tidak mau kalau sampai Kyuchi menderita sepertiku. Kalau aku sih tahan banting mau dibash atau mendengar beribu skandal juga tidak akan berpengaruh besar, tapi kalau Kyuchi, bisa-bisa dia depresi.
“Hajima~ jangan dipikirkan. Lebih baik memikirkan aku … Oia, aku senang kau mau mengunjungiku kesini, membawa bekal makan siang pula”, katanya sambil tersenyum. “Jangan senyum-senyum seperti itu, nanti kalau ada yang curiga bagaimana? Aku tidak mau mati di negara orang”, cetusku.
****
Ini hari keempat Kyuchi di Taiwan, sedangkan bagiku sudah hari keenam. Dan dari hari ke hari dia semakin terlihat ceria, apalagi kalau habis pergi bersama Henry. Senyuman tidak lepas menghiasi wajahnya. Sebenarnya aku sangat senang melihatnya begini, tapi rasa khawatir itu masih terselip didalam hatiku.
“Besok aku sudah harus kembali ke Seoul”, ucapku pada Kyuchi yang terlihat sedang membersihkan wajahnya. Dia terdiam sejenak, “Mmm … Kalau begitu aku juga akan pulang. Aku harus belajar untuk ujian minggu depan”. “Are you sure? Tidak berat meninggalkan Taiwan?”, tanyaku. Dia menggeleng sambil tersenyum, “Untuk apa berat meninggalkan Taiwan? Rumahku kan di Seoul, dan aku masih punya tanggung jawab disana”. “Mmm, maksudku … dengan kembalinya kau ke Soul, itu kan tandanya kau akan sulit bertemu dengan Henry”, lanjutku.
Dia tersenyum tipis, lalu menatap kearahku, “Bukankah akan selalu sulit untuk bertemu superstar seperti dia? Lagipula, sebagai seorang fangirl, aku sudah biasa”. Hah? Fangirl? J-jadi dia selama ini hanya menganggap dirinya seorang Henry Lau’s fangirl, dan tidak lebih ?? Owh, bahkan fangirl diluar sana banyak yang menganggap idola mereka sebagai kekasih atau soulmatenya, tapi kenapa sahabatku ini tidak seperti itu?
“Kau kenapa bengong seperti itu? Terlihat semakin bodoh, tau~ sebaiknya berkemas untuk besok”, Kyuchi mulai beranjak merapikan pakaiannya.
“Ani, aku hanya bingung padamu. Kau hanya menganggap Henry itu sebagai idolamu? Tidak lebih? Padahal, kalian sudah berkenalan, saling mengetahui nomor telepon satu sama lain, sering sms-an, teleponan, dan akhir-akhir ini kalian sering pergi bersama kan? Bagaimana bisa kau hanya menganggap hal itu sebatas hubungan idola dan penggemarnya saja? Bukankah kau sangat menyukai Henry?”, cerocosku panjang lebar. Lagi-lagi dia tersenyum simpul, “Memangnya kenapa kalau kita sudah saling berkenalan, tahu nomor telepon satu sama lain, dan pergi bersama? Aku tidak bisa menganggap semua ini sebagai sesuatu yang lebih, Riyoung-ah. Aku … posisiku hanya sebagai seorang fangirl, tidak akan bisa lebih dari itu. Karena aku sadar, aku tidak pantas mendampinginya. Tidak sepertimu yang memang pantas bersama dengan Donghae oppa”, ujarnya sambil tetap tersenyum. Walau aku tahu, kesedihan terselip disela-sela senyumannya.
“Sudahlah, cepat beres-beres, supaya besok pagi kita bisa langsung berangkat”, ucapnya.
****
“Hati-hati ya~ kalau sudah sampai Seoul, telepon aku. I’m gonna miss you …”, Donghae memelukku erat. Aku pun membalas pelukannya, “Me too~ jaga diri baik-baik ya. Kalau mau selingkuh, kabari aku, supaya aku bisa memutuskanmu langsung”. Dia mendesah sebal, “Kau juga, kalau mau selingkuh dengan Kikwang, beritahu aku, biar bisa kupukul wajahnya”. “Oia? Memang bisa?”, ledekku. Kulihat dia mulai memanyunkan bibirnya. Jelek!
Di sisi lain, kulihat Henry dan Kyuchi sedang berhadapan. Aneh, diantara mereka tidak ada satupun yang memulai bicara. Entah kenapa, melihat mereka akan berpisah seperti ini, membuatku sedikit merasa bersalah. Bukankah ini keinginanku supaya mereka tidak dekat? Tapi kenapa begini?
“Cepat sana masuk”, ucap Donghae. Aku menahan lengannya, “Jamkamman …”. Sekarang kulihat Kyuchi dan Henry tersenyum tipis. Lalu Henry mengacak lembut rambutnya. Ahh, aku jadi ingin menangis.
“Aku kasihan dengan mereka … Kau masih berniat ingin menjauhkan mereka?”, tanya Donghae yang sepertinya sadar kalau aku terus-terusan melihat kearah mereka. Aku menghela nafasku, “Nado mollayo~ ehh, bukankah sebentar lagi promo mini album kalian akan segera berakhir?”. Donghae mengangguk, “Wae?”. “Semua member akan kembali ke Korea kan?”, tanyaku lagi. “De~ kenapa sih memangnya? Kau mau mendekati Sungmin hyung?”, celetuknya asal. Aku pun meliriknya tajam, “Bukan, bodoh! Ajak Henry ke Korea juga”.
“Haa? Aku tidak salah dengar?”, tanya Donghae tidak percaya. “Ya! Haruskah aku berteriak tepat di telingamu ?? Sejak kapan kau jadi tuli begini, kekasihku sayang~”, ucapku dengan nada yang dibuat-buat. Donghae langsung mendekatkan pipinya kearahku. “Ige mwoya?”, tanyaku. “Poppo~”, sahutnya manja.
****
Hari ini, menurut Donghae sih, semua member Super Junior M akan kembali ke Korea karena promo album baru mereka sudah selesai. Kecuali Zhoumi gege yang masih harus menetap di Taiwan untuk mengurus perilisan buku fashionnya dan Siwon oppa beserta Donghae yang masih harus menyelesaikan syutingnya. Sedangkan Henry? Mollayo~ Donghae sendiri tidak bisa membujuknya untuk ikut ke Korea.
Sedangkan Kyuchi, entah kenapa aku melihat adanya perubahan dengannya. Senyumnya tidak lagi seceria kemarin saat kami di Taiwan. Ada apa diantara dia dan Henry ya?
“Kau kenapa?”, tanyaku to the point ketika melihatnya melamun. Dia menatap kearahku, lalu menggeleng, “Aniyo … Memangnya kenapa?”. “Kalau ditanya, dijawab. Jangan malah bertanya balik”, timpalku. “Aku baik-baik saja. Kenapa sifat anehmu selalu kambuh? Apa ini efek dari golongan darahmu yang AB?”, celetuknya pedas. Ya !! Kenapa dia jadi kurang ajar seperti ini ?!
“Ya! Henry mochimu itu juga AB, babo! Jadi kalau kau bilang aku aneh, pangeranmu itu juga aneh”, omelku. “Jangan sebut dia sebagai pangeranku”, tambahnya. Aku menoleh kaget, “Haa? Wae?”. Dia menggeleng pelan, “Aku hanya tidak ingin bermimpi terlalu jauh”.
Kedua alisku bertaut, “Bermimpi? Hei, kau itu tidak sedang bermimpi”. “Lalu apa? Aku juga tidak sedang hidup di negeri dongeng atau dunia barbie khayalanmu”, ucapnya pelan. “Kau ini kenapa sih? Ucapanmu sungguh aneh. Sesuatu terjadi ya antara kau dan Henry?”, selidikku. “Tidak juga”, jawabnya singkat.
“Ya, lalu kenapa?”
“Aku tidak kenapa-kenapa. Aku hanya bersikap seperti fangirl yang sewajarnya. Fangirl yang sadar akan kehidupan yang nyata. Sudah ya, aku ada kelas. Bye~”
Aduh, dia kenapa sih ?!
-
Karena tidak membawa mobil, aku lebih memilih untuk naik bus. Jangan heran, hanya saja aku tidak ingin cepat sampai dirumah. Lagipula hari ini tidak ada jadwal latihan. Tadinya aku mau mengajak Hyesan dan Kyuchi jalan-jalan, tapi karena Hyesan mau ke salon, dan Kyuchi harus membeli hadiah untuk ulangtahun adiknya besok. Jadilah aku sendirian begini.
Ketika sedang menunggu duduk sendirian di halte bus, tiba-tiba sebuah mobil audi berwarna putih yang sangat kukenal, berhenti didepanku. Eh? inikan mobilnya Donghae. Kenapa bisa disini? Jangan-jangan mobilnya dicuri (?)
Seseorang pun keluar dari mobil itu dengan dandanan yang aneh. Oke, bisa kutebak? Ini pasti salah satu dari member Super Junior. Tapi siapa ?!
“Riyoung-ya …”, ucapnya sambil menghampiriku.
Aku mendongakkan kepalaku untuk mengamatinya. Bukan Donghae, namja ini lebih tinggi sedikit dari Donghae. “Nuguseyo?”, tanyaku bingung. Dia tengok kekanan-kirinya sebentar, lalu membuka sedikit kacamata hitamnya, “It’s me, Henry~”. Ohh, ternyata namja ini ikut ke Korea~ eh tapi, untuk apa dia menemuiku ?! Jangan karena mentang-mentang Donghae masih di Taiwan, dia mau mengajakku kencan ya! Memang aku yeoja macam apa? Lagipula, katanya dia suka Kyuchi (.___.)’
“Heh? What are you doing in here? Kau tidak pulang kampung ke Canada?”, tanyaku asal.
“Aku mencarimu ke kampus tadi, tapi kau tidak muncul-muncul. Untung tadi aku melihatmu. Aku ingin berlibur di Korea dulu, baru kembali lagi ke Canada untuk melanjutkan kuliahku. Sudah, kenapa jadi mengobrol begini? Riyoung-ah, kau mau ikut denganku kan? Sebentar saja, mau ya?”, mohonnya. Eh, apa-apaan ini ?!
“Oddieka?”, tanyaku bingung. “Sudah, ikut saja dulu. Ada yang ingin kubicarakan denganku. Please, I beg you~”, pintanya lagi. Akhirnya aku mengiyakan, habis nada suaranya itu terdengar memelas. Aku kan tidak tegaan :P
Dia pun mengendarai mobilnya ke sebuah kedai es krim, “Nah kita sampai”. Aku mengernyitkan alis, “Kenapa kesini?”. Dia tersenyum tipis, “Kau suka es krim kan? Aku yang traktir! Let’s go!”.
Aku memang sangat suka es krim, tapi kali ini sungguh aneh. Tiba-tiba saja pangeran Kanada ini muncul dihadapanku dan mengajakku makan es krim. Aku merasa ada yang aneh dengan anak ini.
“Kenapa tiba-tiba mentraktirku makan es krim?”, tanyaku curiga. Henry menggeleng pelan dan mencoba tersenyum, “Aniyo~ tidak ada salahnya kan mentraktir calon sister in law ku?”. Sister in law ?? Apa-apaan itu ?!
“Ya! Jujur saja padaku, kau pasti ada maksud tertentu kan ?! Tell me! Marhaebwa!”, desakku. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu tersenyum gugup, “Ige … Emmm, can you help me?”. Aku menyipitkan kedua mataku, “Menolongmu apa?”. Kurasa dia benar-benar gugup untuk mengatakannya. Aku tahu, ini tentang Kyuchi.
“Tolong ijinkan aku dan Kyuchi bersama, seperti kau dan Hae hyung”, pintanya sungguh-sungguh. “Minta ijin? Kenapa minta ijin padaku?”, tanyaku bingung. Yaaa, jangan bilang kalau dia tahu aku sempat punya niat untuk menjauhkan mereka berdua -,-
“Mianhae, tapi aku tahu kalau kau tidak ingin aku dekat dengan Kyuchi”, katanya lesu. Mati kau, Riyoung-ya! “Siapa yang mengatakannya padamu?”, tanyaku lagi. “Tidak masalah siapa yang mengatakannya padaku. Dan aku tidak akan marah padamu, karena kupikir kau wajar bersikap seperti itu. Kau hanya tidak ingin sahabatmu terluka. Tapi, disini aku ingin meyakinkanmu, kalau aku bisa melindungi Kyuchi. Aku akan berusaha semampuku. Aku akan menjaganya dengan baik. Jadi kumohon, Riyoung-ah … Biarkan aku melindungi Kyuchi, biarkan aku menitipkan hatiku padanya. Jebal …”, ucapnya sungguh-sungguh.
Kalau begini, aku jadi bingung sendiri. Kulihat ada kesungguhan dari kedua matanya. Tapi, aku sendiri masih agak ragu. Memang bukan hakku melarang-laran Kyuchi, tapi …..
“Kau bisa pegang kata-katamu?”, tanyaku lagi. Dia mengangguk. “Kalau kata-katamu itu tidak bisa ditepati bagaimana?”, tukasku lagi. Dia menarik nafas sejenak, “Kau boleh memukulku dengan apa saja, dan aku akan melepaskan Kyuchi”. Aku mengangguk, “Arayo~ tepati kata-katamu itu”. “Sure! Thank you, Mrs. Cupid~”, sahutnya sambil tersenyum lega.
****
“Kyuchi-ya!”, panggilku ketika melihat Kyuchi baru keluar dari kelasnya. Dia menoleh kaget. “Tunggu disitu kau!”, teriakku dan langsung berlari kearahnya. “Ish, suaramu itu nona Choi”, ketusnya. “Oh, maaf nona Song~ Hyesan mana?”, tanyaku sambil melihat kesekeliling. “Mollayo, tadi aku tidak melihatnya. Waeyo memanggilku?”, tanyanya. “Oia, ayo ikut aku!”, aku langsung menarik tangannya, tapi dia malah berontak, “Lepas, Riyoung-ah! Kita memang mau kemana?”.
“Sudah ikut saja, ada yang ingin kubicarakan”, kataku sambil meraih tangannya lagi. “Shireo! Tidak jelas. Sudah, aku mau pulang”, tolaknya. Haish, ternyata ada yang masih keras kepala dariku! “Kyuchi-ah, ikut sebentar saja! Temani aku~”, pintaku pura-pura memelas. “Keurayo! Sebentar saja ya!”, ucapnya. Aku mengangguk. Assa !!! Riyoung-ya, kau berhasil membujuknya! *dance pinnochio*
“Kau mau kemana memangnya?”, tanyanya ketika kami sudah dalam perjalanan. “Suatu tempat, aku ingin sekali kesana, tapi tidak ada yang mau menemaniku”, ucapku sambil fokus menyetir. “Kenapa tidak tunggu Donghae oppa saja, lalu pergi dengannya? Masa’ sih aku harus berkencan denganmu? Aku ini yeoja normal, Riyoung-ah”, cerocosnya sembarangan. Bicara apa dia ?!
“Aku juga 100% normal, babo! Nahh, kita sudah sampai! Kajja”, aku memarkirkan mobilku dan segeran turun. “Kenapa kesini? Tuhh kan, Riyoung-ah kau mau mengajakku kencan kan? Haisssh .. aku ini normal!”, lagi-lagi Kyuchi mengucapkan kata-kata bodoh itu. Errr, ingin sekali kutarik rambutnya itu.
“Kau banyak sekali bicara ya. Ayo kesana!”, ajakku.
Tiba-tiba ponselku bergetar, ada sms dari Henry.
From : Henry Lau
Kau sudah sampai?
To : Henry Lau
Sudah daritadi. Kau dimana? Aku tidak tahan oleh ocehan calon kekasihmu ini, tau!
From : Henry Lau
Ajak dia ketengah taman bunga”
Setelah mendapat perintah dari Henry, aku pun mengajak Kyuchi ke tengah-tengah daerah yang lebih mirip taman bunga ini. Ah, jinjja! Indah sekali! Aku memang tidak suka bunga, tapi kalau melihat yang seindah ini, jadi suka.
“Ya! Bunga! Wahhh, neomu yeppuda~”, ucap Kyuchi seperti orang yang baru melihat bunga. “Kyuchi-ah, aku kesana dulu ya. Nanti aku kembali lagi”, kataku. Dia hanya mengangguk sambil serius memetik bunga-bunga dihadapannya. Henry pintar juga mencari tempat seperti ini untuk menyatakan cintanya.
Setelah aku agak menjauh, kulihat Henry menghampiri Kyuchi. Kyuchi yang baru sadar kalau ada seseorang didekatnya, langsung menoleh. Dia membungkuk sopan. Eh, kenapa jadi seperti baru pertama kali bertemu begini?
Lalu kulihat Henry meraih tangan Kyuchi dan menatapnya lekat-lekat. Woww, ternyata western namja cara menyatakan cintanya keren ya! Langsung dan tidak basa-basi.
Kulihat Henry mengucapkan sesuatu sambil menatap sahabatku yang sepertinya … sengaja menghindari kontak mata dengan namja dihadapannya. Ya! Waeyo ?? Song Kyuchi babo!
Aku jadi gemas sendiri melihatnya! Lalu sekarang malah kulihat Kyuchi melepas tangannya dari genggaman Henry, dan berbalik. Heh, apa-apaan anak itu ?!! Wahh, sepertinya dia menuju kesini.
“Choi Riyoung, tidak usah bersembunyi seperti itu”, ucapnya dingin. Aish, dia tahu ternyata kalau aku bersembunyi disini (._.)’ Aku pun keluar dari persembunyianku (?). Dia langsung menatapku tajam.
“Jadi begini caramu? Aku tidak suka! Kenapa kau seperti ini ??”, tanyanya marah.
Aku hanya terdiam. Oke, aku mengaku kalau aku salah. Tapi kan ini demi dia juga. Aku tahu dia dan Henry sama-sama saling menyukai. Bukan hanya sebatas rasa sayang penggemar kepada idolanya, tapi lebih dari itu!
“Kenapa kau tidak suka? Aku tahu bagaimana perasaanmu yang sebenarnya ke Henry gege. Kenapa sih kau harus berpura-pura tidak menyukainya? Jujur, kemarin ini aku sempat ingin menjauhkanmu dan Henry gege, bahkan aku tidak berniat mengenalkan kalian berdua, tapi aku akhirnya sadar kalau hal seperti itu tidak pantas kulakukan. Disini aku bukannya memihak Henry gege, tapi aku tahu kalau dia benar-benar mencintaimu ….”, jelasku. Aku tidak peduli Kyuchi mau dengar atau tidak.
“Oh ya? Lalu apa urusannya denganku? Aku … tidak punya perasaan yang sama dengannya, dan bisakah kau berhenti melakukan semua ini, Riyoung-ah ?!”, ucapnya kesal. Jinjja, aku bahkan tidak pernah mendengarnya bicara seperti ini.
Aku terdiam kaget mendengar ucapannya. Apa aku salah bicara ?? Tanpa ada yang mencegah, Kyuchi pun bergegas pergi meninggalkanku dan Henry.
“Aku minta maaf, Kyuchi-ya .. Aku minta maaf karena sudah dengan lancangnya memasuki kehidupanmu. Aku minta maaf karena sudah mencintaimu tanpa ijin, dan aku minta maaf karena berani-beraninya mengutarakan isi hatiku … Aku tahu kau terganggu dengan semua ini .. Jeongmal mianhaeyo .. Mungkin benar apa katamu, kalau ‘aku’ dan ‘kau’ tidak akan bisa menjadi ‘kita’ .. Aku tahu, kalau aku tidak pantas untukmu … Mungkin, aku hanya mempunyai perasaan yang sepihak, tapi … aku harus merasa puas .. Dan aku tidak boleh meminta lebih darimu .. Seharusnya aku tahu diri ..”, Henry terus bicara dan mencoba tersenyum walau aku tahu hatinya terluka.
“Besok aku akan kembali ke Kanada, untuk melanjutkan sekolahku. Aku harap kau bisa memaafkanku. Song Kyuchi ssi~ glad to know you … Take care of yourself, and goodbye … I love you more than you know …..”, lanjutnya dengan suara bergetar.
Aku tahu ketika Kyuchi menghentikan langkahnya dan terdiam tanpa membalikkan badannya, dia sedang berusaha menahan tangis. Aku tahu apa yang dirasakannya saat ini. Perasaan yang sama dengan Henry.
****
Lalu, bagaimana?”, tanya Donghae ditelepon ketika aku baru sampai rumah. Tadi aku pulang sendiri, sedangkan Kyuchi, sepertinya sudah pulang naik taksi tanpa bicara sepatah kata pun. Mungkin dia marah padaku.
“Bagaimana apanya? Setelah mendengar ucapan Henry gege, Kyuchi langsung pergi begitu saja. Tapi, aku sangat salut dengan Henry gege, dia berusaha untuk tidak menangis, meskipun aku tahu kalau hatinya terluka”
“Ne, Henry memang namja yang tegar”
“Iya, tidak sepertimu~”
“Sepertiku? Naega wae?”
“Yaaa, pikirkan saja sendiri. Sudah ya, aku mau mandi dulu”
“Eitsn jamkamman~ besok kau jadi ikut mengantar Henry ke bandara?”
“Uhm, jadi~”
“Apa Kyuchi akan ikut?”
“Nado molla~ sejak tadi ponselnya tidak bisa dihubungi, dan kurasa kita tidak bisa berharap banyak padanya”
****
Pagi ini aku sudah berada di Incheon airport bersama dengan beberapa Super Junior oppadeul dan Amber f(x) untuk mengantar keberangkatan Henry ke kampungnya (?) yaitu Kanada. Untungnya disini tidak banyak ELF ataupun stalker yang datang, jadi dengan leluasa aku bisa berjalan beriringan dengan mereka.
Keadaan Henry saat ini agak memprihatinkan. Well, kita semua tahu kalau dia adalah namja yang tegar dan ceria. Tapi sepertinya efek patah hati masih lumayan berpengaruh terhadapnya. Kedua mata sipitnya terlihat sembab dan kantung matanya terlihat. Kalau kata Heechul oppa sih, semalam dia hanya berdiam diri dikamar, dan kalau diajak bicara hanya tersenyum tipis dengan mata yang memerah. Aku sedih melihat keadaannya.
“Sebenarnya kau tidak perlu repot-repot mengantarku”, katanya sambil tersenyum tipis. Aku menyungging senyum, “Sudahlah, anggap saja hari ini aku sedang mengantar brother in law-ku yang akan pergi jauh …”.
Dia tersenyum sambil mengacak lembut rambutku. Dibalik senyumnya itu, tersirat kesedihan yang amat sangat. “Ge, are you okay?”, tanyaku pelan.
Dia mengangguk semangat. “Sure! I’m okay~ Why?”, ucapnya dengan ekspresi yang dibuat-buat supaya terlihat semangat. Aku tidak mudah untuk dibohongi, Henry Lau~
Aku menggeleng pelan sambil tetap menatap kearahnya, “Ani .. Hanya saja, aku atas nama Kyuchi, meminta maaf padamu. Karena sahabatku, kau jadi seperti ini. Seharusnya saat itu aku tidak membawanya untuk bertemu denganmu ..”.
Kedua alisnya bertaut, “Hei~ don’t say like this, my little sist~ Aku justru sangat berterimakasih padamu karena telah mempertemukanku dengan yeoja manis dan lembut bernama Song Kyuchi. Aku ….. akan selalu menyimpan semua kenangan tentangnya didalam sini … Aku hanya akan selalu mencintainya .. Mungkin Tuhan tidak menghendaki kami untuk bersama sekarang, tapi aku yakin kalau suatu saat nanti, dialah yang akan menjadi jodohku ….”.
Tanpa sadar, ujung bibirku terangkat membentuk sebuah senyuman. Ya Tuhan, betapa beruntungnya Song Kyuchi dicintai oleh namja seperti Henry. Kyuchi-ya, you’re so lucky!
“Ya! Kenapa kalian lama sekali? Henry-ya ingat, Riyoung itu milik hyungmu yang paling cengeng se-Korea Selatan itu, kalau kau mencoba mendekatinya, kau harus siap meminum berliter-liter cairan airmata ikan Mokpo itu~”, ucap Heechul oppa. Jinjja, ucapannya tidak bermakna sama sekali.
“Okay, aku harus pergi sekarang. Yang akur ya dengan Donghae hyung~ jangan suka diam-diaman hanya karena skandal tidak penting itu. Kutunggu undangan pernikahan kalian~”, ledek Henry dan berhasil membuatku ingin menjitaknya.
“Take care, hyung~ have a safe flight”, ucap Amber dengan gaya khas ala raper mereka (?).
Hatiku miris melihat Henry yang akan pergi. Bahkan disaat detik-detik terakhir seperti ini, Kyuchi sama sekali hatinya tidak tergerak untuk datang kesini. Aku tidak tahu kalau dia sekejam itu. Omona …
Setelah berpamitan dengan yang lain, Henry pun membalikkan badannya dan berjalan perlahan. Aku tahu, dia sangat berat untuk meninggalkan Korea.
“Nappeun namja …. !! Semudah itu akan pergi dan melupakanku? Aku bersumpah, akan mengganti biasku di Super Junior M dan … membuang semua barang-barang yang berkaitan dengan dirimu ……! Naeneun kotjimal aniya ……”
Terdengar suara teriakan seorang yeoja yang masih lumayan terdengar ditengah hiruk pikuk bandara saat ini. Bahkan sepertinya Henry juga mendengarnya dan langkahnya terhenti. Sepertinya aku hafal suara ini.
“Ya! Tidak menghiraukanku? Atau pura-pura tidak mengenaliku? Nappeun! Ingin membuatku menunggu disini dan mengharapkanmu?”, tiba-tiba aku melihat Kyuchi menghampiri Henry. Dan Henry pun perlahan membalikkan badannya. Dia terlihat tidak percaya.
“Aigo, itu Kyuchi kan?”, tanya Heechul berbisik. Aku juga masih tidak percaya melihatnya ada disini.
“Kenapa tidak berpamitan denganku?”, tanya Kyuchi pelan. Henry tersenyum sambil menyeka airmata yang menetes di pipi Kyuchi, “Please, don’t cry~ Mianhae .. Habis kupikir, kau sudah tidak mau tahu lagi tentangku”. “Aku yang harusnya meminta maaf. Maafkan ucapanku kemarin, aku terlalu bodoh untuk itu …”, suara Kyuchi terdengar bergetar. Ah, jinjja~ tanpa menguping pun suara mereka terdengar jelas.
“No~ mungkin kemarin waktunya yang tidak tepat. Maafkan aku ..”, kini Henry memeluk tubuh mungil Kyuchi dengan erat, bahkan sangat erat. Aish, kenapa aku jadi ingin menangis?
Henry terlihat tidak ragu untuk memeluk Kyuchi ditempat umum. Romantisnyaaa ..
Setelah pelukan mereka terlepas, Henry langsung menggenggam tangan Kyuchi dan menatapnya. “Song Kyuchi …. Please, be my girl …”. Mataku malah berkaca-kaca mendengarnya. Tolong katakan, ya, Kyuchi-ah!
Kyuchi langsung mengangguk malu. Senyum pun mengembang diwajah Henry, lalu mereka berpelukan lagi. Kali ini Henry mengecup puncak kepala Kyuchi. Ahh, aku jadi rindu Donghae~
“Ya! Ya! Bandara ini bukan milik kalian berdua ..”, celetuk Heechul. Kedua pasangan yang sedang kasmaran itu langsung melepas pelukan mereka sambil tersenyum malu.
“Kalian jangan terlalu lama berpelukan seperti itu, nanti ada yang iri~”, bisa kulihat sekarang Hyukkie oppa mengerling centil kearahku. Menyindirku, heh ?! Dasar monkey!
“Untuk apa aku iri? Pacarku kan sedang bekerja di negri orang. Masih bagus aku punya pacar, sedangkan kalian? Eobsseoyo …?”, balasku.
“Terlukis jelas diwajahmu itu kalau kau sangat merindukan Hae hyung, Riyoung-ah. Kau pasti ingin seperti Henry dan Kyuchi kan? Haduh, kasihan~ nanti deh aku telepon Hae hyung …”, tambah si iblis bernama Cho Kyuhyun itu.
“Siapa yang merindukannya? Aishhh ..”, protesku.
Sedangkan Henry dan Kyuchi malah tertawa sambil asyik menontonku dibully oleh member Super Junior yang lain. Bahkan Amber jiejie ikut meledekku.
“Ya! Kalian lihat apa ?! Henry gege, cepat sana berangkat!”, omelku.
Henry tertawa pelan, lalu menggenggam tangan Kyuchi lagi, “Jaga dirimu baik-baik. Aku pergi dulu. Setelah menyelesaikan ujianku, aku akan cepat kembali lagi kesini. Wait for me, ya”, ucap Henry.
Kyuchi tersenyum sambil mengangguk pelan, aku tahu setelah ini dia akan menangis. “Ne, aku akan menunggumu … Have a safe flight~ Jaga kesehatan selama disana”. “Keurom! Kalau sudah sampai nanti, kau akan kutelepon. Aku berangkat ya~ saranghaeyo ….”, ucap Henry sambil mengusap lembut kepala Kyuchi.
Setelah Henry menghilang dari pandangan, aku pun langsung memeluk Kyuchi yang menangis. “Uljima .. Dia hanya pergi sebentar, dan pasti akan kembali”, ucapku menenangkannya.
“Akhirnya, hari ini bertambah satu lagi adik ipar kita”, ucap Teukie oppa sambil tersenyum. “Pahjyo, Jungsoo-ah~ Kyuchi-ya, welcome to the family of Super Junior!”, sambung Heechul sambil membuka kedua tangannya lebar-lebar. Kami berdua pun tersenyum geli melihat tingkahnya.
“Hyung, jangan keras-keras!”, omel Kyuhyun.
****
“Jadi mereka sudah resmi berpacaran?”, tanya Donghae ketika kami melakukan video call. Sebenarnya aku malas kalau video call seperti ini, karena dengan begitu aku akan semakin merindukannya.
Aku mengangguk tanpa menatap kearahnya dan sibuk mencoret-coret sebuah kertas kosong ditanganku. Aku menghindari kontak mata dengannya karena aku tidak mau susah tidur lagi hanya karena merindukan ikan manja ini.
“Riyoung-ah, bukankah dulu kau sangat ingin menjauhkan Henry dan Kyuchi? Tapi kenapa sekarang malah jadi ikut mendukung mereka berdua?”
“Memangnya kalau aku punya niat yang baik, salah ya?”
“Ani~ hanya saja, aneh …”
“Mworago ?!”
Aku langsung menatap kearah layar galaxy tab ku. Ah, jinjja .. Dia tampan sekali. Aku jadi ingin memeluknya :’(
Dia pun mengeluarkan senyum favoritku, “Peace~ kau kenapa sih? Tadi ketika sedang berbicara denganku, malah menunduk terus. Kenapa tidak mau melihat wajah tampanku? Apa kau tidak rindu?”.
Rindu? Kau tidak tahu kalau aku juga sangat merindukanmu, Lee Donghae~
“Aku ingin cepat pulang, supaya bisa bertemu denganmu. Jeongmal bogosipeo ….”
Kupaksakan diri untuk melihat kearahnya. Dia menatapku dengan tatapan sedihnya. Matanya juga memerah.
“Kau tidak merindukanku?”
Mataku ikut memanas, “Nado …. neomu bogosipeo …”, lirihku. “Aku mau pulang~”, rengeknya. “Bersabarlah, bukankah minggu depan kau akan pulang? Tidak lama lagi, Hae-ah ..”, ucapku berusaha menenangkannya. Dia malah cemberut. Tatapannya masih sama.
“Sudahlah, jangan menangis. Kita nanti juga bertemu”, kataku.
“Arayo~ oia, kata Kyuhyun, tadi pagi kau iri ya dengan Henry dan Kyuchi yang berpelukan di bandara? Kau ingin kita berpelukan disana juga ??”, dia mulai tersenyum menggodaku. Aish, babo! Ini kerjaan si iblis usil itu!
“Jangan percaya kata-katanya. Aku tidak bilang begitu!”
“Aaaaaayyyyy~ kau tidak bilang begitu, tapi dalam hati menginginkannya kan ?? Hayoooo~ akui saja, yeobo~”
“Namaku bukan yeobo, Mr.Lee! Terserah kau mau percaya siapa ..”
“Owh, uri yeobo marah~ aigo, manisnya~ minta dicium deh”
“Ne, aku memang minta dicium, kok kau bisa tahu ??”
“Assa! Jadi benar? Hahahaaaa …. Kau benar-benar minta dicium? Omona~ baru saja ditinggal beberap bulan, kau sudah sangat merindukan ciuman dariku ya?”
“Ciuman darimu?”
“De, memangnya ciuman dari siapa lagi?”
“Percaya diri sekali kau! Aku mau dicium Lee Kikwang !! Omo~ Lee Kikwang ssi, ppopo~~”
“Choi Riyouuuuuuuuuuuunggggg ………… !!!! Jangan macam-macam ya !!!”
*end*